Klasifikasi Iklim menurut Thornthwaite
Sekilas
Ahli klimatologi Amerika C.W. Thornthwaite (1899 – 1963) mencoba membuat klasifikasi iklim dengan lebih sederhana. Dikemukakan bahwa pentingnya endapan atau presipitasi untuk tanaman tidak hanya bergantung pada jumlahnya, tetapi juga pada intensitas penguapan.
![]() |
Charles Warren Thornthwaite |
Dasar Klasifikasi
Dasar klasifikasi iklim menurut Thornthwaite adalah vegetasi atau tanaman. Dalam klasifikasi iklim ini menggunakan unsur penguapan atau evaporasi, hal ini berarti bahwa kebutuhan air oleh tanaman tidak hanya tergantung pada besarnya hujan, tetapi juga tergantung pada besarnya penguapan. Dalam hal ini Thornthwaite menggunakan istilah data guna presipitasi (Wisnubroto, 1983).
Perbandingan antara presipitasi (P) dan penguapan (E) menunjukkan besarnya daya guna presipitasi bagi kehidupan tanaman atau vegetasi, dan disebut sebagai P-E ratio, dimana P adalah rata-rata presipitasi bulanan dan E adalah penguapan dari permukaan air bebas rata-rata bulanan. Keduanya dalam satuan inch. Jumlah P-E ratio selama satu tahun disebut P-E indeks.
Untuk menghitung besarnya P-E ratio digunakan persamaan berikut:
Persamaan Thornthwaite |
Keterangan :
P = presipitasi rata-rata bulanan, dalam inch
Berdasarkan P-E indeks ini Thorthwaite membedakan lima daerah kelembapan, yaitu sebagai berikut:
- A, basah, ciri-ciri vegetasi berupa hutan hujan dan nilai indeks P-E yaitu lebih besar dari 128
- B, lembab, ciri-ciri vegetasi berupa hutan dan nilai indeks P-E yaitu 64 - 128
- C, subhumid atau kurang lembap, ciri-ciri vegetasi berupa grass land atau padang rumput dan nilai indeks P-E yaitu 32 - 63
- D, semi arid atau agak kering, ciri-ciri vegetasi berupa stepa dan nilai indeks P-E yaitu 16 - 31
- E, arid atau kering, ciri-ciri vegetasi berupa gurun dan nilai indeks P-E yaitu kurang dari 16
Kelima daerah kelembapan ini dibagi menjadi 4 jenis distribusi hujan musiman, antara lain:
- r = sepanjang tahun curah hujan cukup
- s = kekurangan curah hujan dalam musim panas
- w = kekurangan curah hujan dalam musim dingin
- d = sepanjang tahun kekurangan curah hujan
Penerapan metode Thornthwaite di Indonesia
Untuk daerah tropis seperti Indonesia, suhu sepanjang tahun hampir konstan sehingga ragam indeks P-E dari tempat yang satu ke tempat yang lain praktis hanya bergantung pada endapan atau presipitasi (P) saja. Dari sudut pertanian hal ini tidak akan melukiskan iklim yang dikehendaki, karena itu klasifikasi iklim menurut Thornthwaite tidak cocok untuk daerah tropis.
Baca juga :
Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan
Posting Komentar untuk "Klasifikasi Iklim menurut Thornthwaite"